Kamis, Mei 26, 2016
Jumat, April 15, 2016
Papan Nama Desa
Salam sejahtera....
Dalam kesempatatan ini kami ingin menawarkan kepada Bapak / Ibu kepala desa untuk sarana pembuatan papan nama desa.adabeberapa bahan yang kami tawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan.Bahan yang kami gunakan untuk papan nama ada dari Galvalum dan akrilik untuk harga menyesuaikan ukuran.Dan tentunya kami sebagai ahlinya dalam pembuatan Papan Nama di jamin berkwalitas baik dan tentunya harga yang bersaing dan bersahabat.terima kasih cukup sekian dari kami apabila ada kebutuhan papan nama segera hubungi kami,dan kami akan datang ke tempat anda.
Rabu, April 13, 2016
Cerita Ande Ande Lumut
Namun, keputusan untuk menikahkan Pangeran Raden Panji Asmarabangun
dengan Putri Sekartaji, di tentang oleh Ibu Tiri Putri Sekartaji. Karena
Istri kedua dari kerajaan Kediri menginginkan Putri kandungnya sendiri
yang menjadi Ratu Jenggala. Akhirnya, ia merencanakan untuk menculik dan
menyembunyikan Putri Sekartaji dan ibu kandungnya.
Suatu hari, Raden Panji datang ke Kerajaan Kediri untuk menikah
dengan Dewi Sekartaji. Namun, Putri Sekartaji sudah menghilang.
Mengetahui hal itu Pangeran Panji sangat kecewa. Namun, Ibu tiri Putri
Sekartaji membujuknya untuk tetap melangsungkan pernikahan tersebut.
Putri Sekartaji di gantikan dengan Putri kandungnya Intan Sari. Namun,
Pangeran langsung menolak usulan tersebut.
Karena sangat kecewa, Pangeran Panji memutuskan untuk mencari Putri
Sekar dan Ibunya. Ia akhirnya mengganti namanya menjadi Ande-ande Lumut.
Suatu hari, ia menolong seorang Nenek yang sedang kesusahan yang
bernama Mbok Randa. Akhirnya, mbok Randa mengangkatnya sebagai anak
angkat dan tinggal dirumah Mbok Randa.
Suatu hari, Ande-ande Lumut meminta ibu angkatnya untuk mengumumkan
bahwa ia sedang mencari calon istri. Banyak gadis-gadis desa di sekitar
desa Dadapan untuk bertemu dan melamar Ande-ande Lumut. Namun, tidak
seorangpun yang ia terima untuk di jadikan istrinya.
Sementara, Putri Sekar dan ibunya Candrawulan berhasil membebaskan
diri dari sekapan ibu tirinya. Mereka pun mengirimkan pesan melalui
Burung Merpati untuk di sampai kepada Raja dari Kerajaan Kediri.
Mengetahui bahwa Putri Sekar dan Ibunya mengirimkan surat. Intan Sari
dan Ibunya segera melarikan diri.
Putri Sekar sangat senang dan berniat untuk bertemu dengan Pangeran
Panji. Namun, ia pun kecewa karena Pangeran Panji sudah pergi berkelana.
Ia pun memutuskan untuk berkelana juga untuk mencari Pangeran Panji.
Suatu hari, ketika Putri Sekar tiba di rumah seorang janda yang
mempunya tiga anak gadis cantik. Nama ke tiga Janda tersebut adalah,
Klenting Merah, Kelentin Biru dan Klenting Ijo. Akhirnya, Putri Sekar
pun mengganti namanya menjadi Klenting Kuning.
Mendengar berita yang bersumber dan desa Dadapan kabar itu
menyebutkan jika Mbok Randa mempunyai anak angkat, seorang pemuda yang
sangat tampan wajahnya_ Ande-ande Lumut namanya. Ketampanan Ande-ande
Lumut sangat terkenal menjadi buah bibir dimana-rnana. Banyak gadis yang
datang ke desa Dadapan untuk melamar anak angkat Mbok Randa itu.
Kabar tentang Ande-ande Lumut sedang mencari Istri terdengar oleh ke
ke empat gadis cantik tersebut. Akhirnya, Janda tersebut menyuruh
anak-anaknya untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut.
Suatu hari, mereka segera berangkat. Namun, mereka hanya pergi
bertiga karena Klenting Kuning mempunyai pekerjaan rumah yang belum
selesai. Mereka bertiga saling mendahului agar terpilih oleh Ande-ande
Lumut. Namun, di tengah perjalanan mereka sangat kebingungan karena
harus menyebrang sungai. Di tengah kebingungan tersebut. Tiba-tiba,
muncullah. Pemuda bernama Yuyu Kakang. Ia menawarkan untuk mengantarkan
mereka menyebrang. Tapi, Yuyu Kakang mengajukan satu syarat. ‘’ Jika
sudah menyebrangkan kalian, maka perbolehkan aku untuk mencium kalian
bertiga’’ pada awalnya mereka menolak. Namun, karena itu jalan
satu-satunya mereka pun terpaksa menyetujui persyaratan tersebut.
Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka langsung memperkenalkan diri
satu persatu. Melihat kedatangn ketiga gadis cantik tersebut, ia segera
memanggil Ande-ande Lumut. Namun, ia langsung menolak ketiga gadis
tersebut.
Sementara itu, setelah menyelesaikan pekerjaannya Kleting Kuning.
Kleting Kuning pun juga berniat datang ke desa Dadapan Untuk bertemu
dengan Ande-ande Lumut. Keinginan itu disarnpaikannya kepada ibu
angkatnya. Kleting Kuning berangkat menyusul ketiga Kleting lainnya.
Tibalah ia di tepi sungai. Ia pun merasa kebingungan untuk menyebrang.
Namun, lagi-lagi Yuyu Kangkang datang menawarkan bantuannya. Sama
seperti ketiga Klenting setelah di sebrangkan Klenting Kuning harus
bersedia untuk di cium. Klenring Kuning pun segera naik ke punggung Yuyu
Kangkang.
Setelah mereka tiba di seberang, Kleting Kuning langsung membuka
kotoran ayam yang dibungkus daun pisang. Ia mengoleskannya pada kedua
pipinya. Yuyu Kangkang kemudian menagih janji. Kleting Kuning segera
memasang pipinya yang diolesi kotoran ayam. Yuyu Kakang pun marah dan
menyuruhnya segera pergi.
Ande-ande Lumut menolak ke tiga Klenting karena telah di cium oleh
Yuyu Kangkang. Tiba-tiba, Ande-ande Lumut sangat terkejut ketika melihat
kedatangan Klenting Kuning. Mbok Randa sangat heran melihat sikap anak
angkatnya. Banyak gadis-gadis cantik yang datang untuk melamarnya.
Namun, ia tolak dengan berbagai alasan. Tapi, melihat Klenting Kuning
yang berpakaian sangat kumal dan badannya yang sangat bau malah di
sambut dengan wajah bahagia dan berseri-seri.
Akhirnya, Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande-Ande Lumut
menemui gadis itu. Sementar, Kleting Kuning terkejut sekali melihat
Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Raden Panji Asmarabangun.
Akhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning langsung mengubah
diri menjadi Putri Sekartaji. Semua orang sangat terkejut melihat
sosoknya yang sangat cantik. Ketiga kakak angkatnya pun sangat terkejut
ketika mengetahui jika sosok yang selama itu mereka perlakukan dengan
tidak baik itu ternyata Putri Sekartaji.
Tak lama kemudian, mereka di kejutkan oleh Ande-ande Lumut yang
membuka dirinya. Ia tidak lain adalah Pangeran Raden Panji. Kedua sejoli
tersebut sangat bahagia karena dapat bertemu kembali. Akhirnya, Raden
Panji langsung membawa Putri Sekar dan ibu angkatnya Mbok Randa ke
Kerajaan Jenggala. Mereka pun segera melangsungkan pernikahan.
Akhirnya Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala dapat bersatu kembali.
Asal Usul Nama Magelang
Di ceritakan pada jaman dahulu kala, Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Panembahan Senopati
merupakan sebuah kerajaan yang besar dan berjaya. Ketika Panembahan
Senopati ingin memperluas daerahnya, ia meminta pendapat kepada Ki Gede
Pemanahan.Lalu,
mereka sepakat untuk membuka hutan di Kedu. Hutan tersebut angker dan
hampir tidak pernah dijamah manusia. Menurut masyarakat, hutan tersebut
dikuasai oleh kerajaan jin dengan rajanya bernama Jin Sepanjang. Untuk
menaklukkan Jin Sepanjang, ditunjuklah Pangeran Purbaya sebagai Senopati
perang.
Pangeran Purbaya dan tentara Kerajaan Mataram menggunakan pusaka
untuk membuka hutan tersebut. Ketika hutan telah terbuka, terjadilah
pertempuran hebat antara tentara Kerajaan Mataram di bawah pimpinan
Pangeran Purbaya dan tentara kerajaan Jin. Kerajaan jin berhasil dipukul
mundur. Namun, Raja Jin Sepanjang berhasil melarikan diri. Raja Jin
Sepanjang berniat membalas kekalahannya pada kemudian hari.
Sementara itu, hutan Kedu telah diubah menjadi sebuah desa yang
berkembang dan memiliki pemandangan indah. Di desa tersebut hidup
sepasang suami istri, yaitu Kyai Keramat dan istrinya Nyai Bogem. Mereka
memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Rara Rambat yang
kemudian menikah dengan salah satu tentara Kerajaan Mataram bernama
Raden Kuning.
Suatu hari, Kyai Keramat kedatangan seorang Iaki-laki bernama Santa
yang ingin mengabdi kepadanya. Dengan senang hati, ia menerima Santa
sebagai abdinya. la tidak mengetahui bahwa Santa adalah jelmaan Raja Jin
Sepanjang yang sedang ingin membalas dendam.
Santa menggunakan kesaktiannya dengan menyebarkan berbagai penyakit.
Akibatnya, masyarakat dilanda wabah penyakit yang aneh dan mematikan.
Banyak orang yang meninggal, begitu juga para tentara.
Hal ini menimbulkan keprihatinan Pangeran Purbaya, sehingga ia segera
melaporkannya kepada Panembahan Senopati. Lalu, Panembahan Senopati
bertapa dan mengadakan kontak dengan Ratu Pantai Selatan. Usai bertapa,
Panembahan Senopati menyampaikan nasihat dari Ratu Pantai Selatan kepada
Pangeran Purbaya.
Kemudian, Pangeran Purbaya menemui Kyai Keramat. Alangkah kagetnya
Kyai Keramat ketika diberitahu bahwa abdinya yang bernama Santa adalah
jelmaan Raja Jin Sepanjang yang telah menyebabkan kesengsaraan rakyat.
Santa yang mendengar percakapan Pangeran Purbaya dan Kyai Keramat pun
melarikan diri. Kyai Keramat mengejarnya, sehingga terjadilah
pertempuran. Ternyata, kesaktian Santa dapat mengalahkan Kyai Keramat
hingga Kyai Keramat pun gugur.
Pangeran Purbaya sangat sedih dengan kematian Kyai Keramat dan
memerintahkan untuk menguburkan jenazah Kyai Keramat di daerah tersebut.
Daerah itu kemudian dinamakan Desa Keramat.
Mendengar kematian suaminya, Nyai Bogem sangat marah. la mengejar
Santa dan terjadilah perkelahian. Nyai Bogem dapat dikalahkan oleh Santa
dan gugur. Pangeran Purbaya memerintahkan untuk memakamkan jenazah Nyai
Bogem di daerah tempat ia gugur dan menamakan desa tersebut sebagai
Desa Bogeman.
Kematian Kyai Keramat dan Nyai Bogem membuat Pangeran Purbaya
memerintahkan Tumenggung Martoyuda untuk menangkap Raja Jin Sepanjang.
Namun, ternyata Raja Jin Sepanjang dapat mengalahkan Tumenggung
Mertoyuda. Mertoyuda dimakamkan di daerah tempat terjadinya pertempuran
tersebut yang itu kemudian dinamakan Desa Martoyuda.
Raden Krincing yang merupakan salah satu senopati di Kerajaan Mataram
merasa terpanggil untuk ikut membantu membinasakan Raja Jin Sepanjang.
Namun, sayang la pun tewas. Pangeran Purbaya memerintahkan untuk
menguburkan jenazahnya di tempaf pertempuran tersebut dan menamakan
daerah itu dengan Desa Krincing.
Kematian demi kematian membuat Pangeran Purbaya semakin berniat
menghancurkan Santa alias Raja Jin Sepanjang. la memerintahkan
pasukannya untuk mengejar Santa.
Santa lari ke dalam hutan menghindari serangan tersebut. Dengan
kesaktiannya, Pangeran Purbaya dapat melihat Santa dari atas sebuah
pohon yang tinggi. la segera menyerang Santa, sehingga terjadilah
perkelahian sengit. Ternyata, kesaktian Pangeran Purbaya Iebih hebat
daripada Santa.
Akhirnya Santa tewas di tangan Pangeran Purbaya. Seketika itu juga,
langit menjadi gelap-gulita seiring dengan kematian Raja Jin Sepanjang.
Ketika Raja Jin Sepanjang menghilang dan perlahan-lahan hutan menjadi
terang kembali. Daerah tempat Santa tewas tersebut kemudian diberi nama
Desa Sanfan.
Raja Jin Sepanjang menghilang dan menjelma menjadi sebuah tombak.
Pangeran Purbaya tidak berminat terhadap tombak tersebut, karena berasal
dari makhluk yang tidak baik. la memerintahkan untuk menanam tombak
tersebut ke dalam tanah. Kini tempat tersebut dinamakan Desa Sepanjang.
Pertempuran yang dilakukan oleh Pangeran Purbaya dan tentara Mataram
dalam melawan Santa menggunakan strategi gelang. Strategi gelang adalah
mengepung musuh dengan cara melingkar, mengelilingi musuh dengan rapat.
Oleh karena itu, Pangeran Purbaya menamakan daerah ini Magelang.
Langganan:
Postingan (Atom)